Powered by Blogger.

Thursday 10 January 2013

Surat Dari Ayah Dan Ibu

Surat Dari Ayah Dan Ibu


 

Engkau anak ku, kami sangat menyayangimu nak, air mata kami takkan lagi dapat engkau artikan sebagai sebuah harapan akan kebahagiaanmu kelak, kini kami hanya dapat melihat dan menatap mu dari kejauhan, mungkin engkau dapat rasakan itu atau mungkin tatapan kami seolah engkau samakan dengan tatapan hewan yang meminta makan kepadamu.

Saat engkau masih kecil anakku, kamilah yang menyuapkan makanan padamu, kamilah yang menggantikan bajumu nak, juga kami yang membersihkan kotoranmu, kami pula yang memandikanmu, kini, engkau telah dewasa anakku, engkau telah dapat melakukan semua itu tanpa bantuan ayah dan ibu lagi, dan sekarang seiring bertambahnya umurmu, kami tidak lagi sanggup menopang badan ini dengan kaki kami sendiri, ayah dan ibu tak lagi dapat mencarikan makan untukmu nak, kami juga tak lagi bisa menggendongmu, oleh karna itu, kami, ayah dan ibumu memohon dengan sangat kepada engkau anakku, bantulah kami untuk dapat berdiri dan berjalan, bantulah kami untuk dapat membersihkan diri kami nak, karna kini kami tak lagi mampu melakukan semua itu, hanya pada mu anakku, hanya padamu kami bisa meminta semua ini, dan kami minta janganlah engkau pernah menyakiti hati kami, janganlah engkau pernah memukul kami nak, jangan pernah berkata bahwa kami adalah manusia yang tidak berguna, berikanlah kami sesuap nasi, berikanlah kami ketenangan di hari tua ini anakku, berilah kedamaian serta ketentraman di hati kami.

Saat ini engkau telah lebih kuat, kini engkau telah lebih mengerti arti hidup nak, ajarilah kami, ajarilah orang tua mu yang bodoh ini, berikan ilmu yang telah engkau dapatkan, jangan pernah malu memiliki kami nak, sayangilah kami, cintailah ayah dan ibumu ini, ajari kami untuk dapat bertata krama sebagaimana kami mengajarkanmu ketika engkau kecil, ajarilah kami mengancingkan baju kami sebagaimana kami mengajarkanmu dulu, dan ajarkanlah kepada kami untuk dapat berjalan sebagai mana kami menuntunmu ketika engkau mulai dapat berdiri pertama kalinya.

ketika engkau di lahirkan, untuk pertama kalinya kami mendengar tangisan kebahagiaan di dunia ini, tangisan yang memecahkan heningnya dunia, tangisan yang kan selalu kami rindukan. tangisan itu adalah tangisanmu nak, saat kami memelukmu untuk pertama kalinya, engkau masih putih bagaikan kertas, hanya senyuman beriring air mata bahagia yang dapat kami berikan ketika itu kepadamu, kami terpaku memandang mata mu yang bulat, ayah dan ibu tersenyum bahagia melihat mu telah hadir di dunia ini anakku, hanya janji dan janji yang kami tujukan kepada mu saat itu, yaitu janji akan kebahagiaan yang akan membuat mu tenang hidup di dunia ini bersama kami nak, engkau kebahagiaan yang di titip olehNYA untuk kami, engkau cahaya yang memberikan kedamaian yang amat sangat kepada kami, ayah dan ibu sangat menyayangimu nak.

Di hari pertamamu masuk sekolah engkau menangis meminta agar kami menunggumu hingga sekolah usai, tak sedikitpun ada rasa keberatan di hati kami untuk menunggumu di bawah teriknya matahari, justru hanya kebahagiaan yang kami rasakan, tawamu di atas ayunan menenangkan semua beban yang kami tanggung anakku, semua yang kami lakukan hanya untukmu, hanya untuk kebahagiaan di hati mu tanpa adanya rasa terbebani sedikitpun, cukup ayah dan ibu yang merasakan pahitnya dunia ini asalkan engkau dapat selalu tersenyum dan tertawa. kami sungguh sangat menyayangimu, kami kan memberikan semua yang kami miliki untukmu bahkan jika kami harus melepaskan kepala ini untuk kebahagiaanmu maka tanpa adanya rasa keberatan kami akan memberikannya kepadamu.

maafkan ayah dan ibu yang dulu pernah memarahimu, maafkan ayah dan ibu yang dulu pernah memukulmu, maafkan semua kesalahan yang pernah kami lakukan padamu, maafkan jika ayah atau ibumu ini tidak memenuhi permintaanmu, itu semua kami lakukan hanya karna demi kebaikanmu anakku, saat itu engkau menangis untuk di belikan sebuah mainan, ayah dan ibu bingung harus membeli dengan apa, engkau terlihat sangat kecewa, engkau menangis seharian, tetapi ketika itu ayah dan ibu tidak mempunyai cukup uang untuk memenuhi permintaanmu.

kini hanya engkau yang kami punya, hanya engkau yang menjadi harapan ayah dan ibu, sayangilah kami seperti kami menyayangimu, hargailah kami sebagai orang tua yang telah membesarkanmu, engkau telah dewasa, kami tak lagi dapat memarahimu, kami tak lagi dapat memukulmu, kami tak lagi dapat memberikan nasihat yang bijak untukmu anakku. karna kami tak lagi mengerti arti dari sebuah kebahagiaan, maka berikanlah kami kebahagiaan darimu, karna kebahagiaan serta ketentraman hanya darimu kami bisa dapatkan, jangan engkau memukul kami, jangan engkau menghina kami, jangan pernah injak kami nak, jangan pula engkau memarahi kami jika kami melakukan kesalahan, kami menangis jika engkau berani menendang mulut kami, kami menangis jika engkau berani meludahi kami, izinkan kami tidur di rumahmu, izinkan kami makan dari hasil jerih payahmu, tak ada lagi yang dapat membantu ayah dan ibu selain engkau anakku, jika engkau merasa keberatan untuk membantu kami, maka kami takkan pernah tau harus kemana lagi kami meminta bantuan, kami mohon padamu untuk dapat memberikan hari-hari yang indah di usia kami yang telah tua ini.

Jika nanti ayah dan ibu meninggalkan dunia ini, jangan pernah engkau menangis, lepaskanlah kami dengan hati yang ikhlas serta lepaskanlah kami dengan senyuman yang pernah engkau berikan ketika engkau di lahirkan, jagalah dirimu sebaik mungkin anakku, jangan pernah engkau melupakan ayah dan ibu, ingatlah nasihat yang selalu kami berikan kepadamu ketika kami memarahimu, ayah dan ibu kini takkan pernah dapat melihatmu lagi, ayah dan ibu takkan pernah dapat mengawasimu lagi, ayah dan ibu takkan pernah dapat memegang tanganmu lagi, ayah dan ibu juga tak lagi dapat memegang dan mencium keningmu anakku, jika engkau mempunyai waktu datanglah ke kuburan tempat ayah dan ibu tertidur untuk terakhir kalinya, siramilah kami, berdo'alah untuk kami anakku. untuk yang terakhir kalinya kami mohon maafkanlah semua kesalahan yang pernah ayah dan ibu lakukan padamu, kami bangga mempunyai anak sepertimu, semua kesalahan yang pernah engkau lakukan pada ayah dan ibu telah lama kami maafkan. kami ucapkan selamat tinggal anakku!! engkau anak ayah dan ibu, kami menyayangimu nak. ( Set By : Azir )

Tinggalkan Dompet Anda Disini Opss.. Maksudnya Tinggalkan Komentar Anda Disini

Post a Comment

<<

  ©PENA MAYA - 116.

Template by G.A | Azir