Akhir Yang Sangat Menderita
AKHIR YANG SANGAT MENDERITA
Kisah-kisah orang-orang yang mengalami su’ul khatimah banyak didengar
dan disaksikan langsung oleh orang-orang shaleh. Hal yang demikian itu
menjadikan rasa takut mereka semakin bertambah, juga mereka semakin
mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat mereka.
Salah satu kejadian adalah yang pernah diceritakan oleh lbnu Rajab
dari Abdul Aziz bin Abi Rawwad: “Aku pernah menyaksikan seseorang yang
sedang dalam keadaan sekarat, ia dibimbing untuk melafazhkan kalimat
syahadah “Laa ilaaha illallaah“. Memang ia akhirnya dapat
melafazhkan kalimat tersebut, namun sesungguhnya ia mengingkarinya.
Kemudian ia meninggal. Aku pun menanyakan perihal dirinya tersebut,
ternyata ia adalah seorang pecandu minuman keras”.
Abdul Aziz mengatakan: “Takutlah kalian dari melakukan doss-dosa karena dosa-dosa itu akan melemparkannya ke dalam neraka”.
Dikisahkan juga oleh Imam Qurthubi dari Rabi’ bin Sibrah bin Ma’bad
AI-Juhni yang seorang ahli ibadah di Bashrah, ia berkata: “Aku menjumpai
orang-orang di Syam, lalu dikatakanlah kepada seorang laki-laki yang
hendak meninggal: ‘Hai fulan, ucapkanlah laa ilaaha illallah‘. Namun justru ia menjawab: ‘Aku ingin minum. Berikanlah aku minuman keras!’.
Juga dikatakan kepada seseorang menjelang kematiannya: ‘Ucapkanlah laa ilaaha illalllah!’.
Namun ia justru menjawab: “Ayo tambah terus! Tambah terus!’. Ternyata
orang tersebut adalah seorang pegawai perkantoran dan ia sering
memanipulasi penghitungan keuangan”.
Imam Ibnu Qayyim meriwayatkan kisah lain dalam kitabnya Al-Jawaab Al-Kaafi,
ia menuliskan: “Dikatakan kepada seseorang dari mereka yang hendak
meninggal: “Ucapkanlah laa ilaaha illallaah!’, namun ia menjawab: ‘Ah …
ah … aku tidak dapat mengucapkannya’.
Dikatakan kepada yang lainnya lagi, juga dalam keadaan hendak
meninggal: ‘Ucapkanlah laa ilaaha illalIaah!’, namun ia menjawab: “Skak
mati dengan benteng, kamu kalah dariku (dalam permainan catur)’.
Kemudian ia pun meninggal”.
Semoga kita dijauhkan Allah ‘Azza wa Jalla dari akhir yang buruk
Sumber: Kisah-Kisah Su’ul Khotimah, Manshur bin Nashir al-’Awaji, penerbit Darussunnah.
Tinggalkan Dompet Anda Disini Opss.. Maksudnya Tinggalkan Komentar Anda Disini
Post a Comment